Baut digunakan untuk menyatukan dua atau lebih potongan logam, kayu, plastik atau bahan lainnya. Mereka adalah bagian penting dari banyak produk yang kita gunakan setiap hari, mulai dari mobil dan bangunan hingga furnitur dan peralatan.
Pengelasan lebih kuat daripada baut karena melibatkan atom-atom yang menarik dalam material, memungkinkannya untuk bergabung dan membentuk ikatan baru. Proses ini jauh lebih efektif dan andal daripada pengencang mur dan baut atau paku keling, tetapi membutuhkan tukang las yang lebih terampil.
Baut teknik sangat tegang, menjepit bagian sambungan dengan erat dan dengan demikian mencapai kapasitas beban yang sesuai. Akibatnya, untuk perhitungan kapasitas beban yang nyaman, gaya penjepit dan gesekan yang dihasilkan diselesaikan sebagai geser.
Desain sambungan dengan baut mungkin rumit, dengan banyak variabel yang memengaruhi keputusan pemilihan. Mereka termasuk ekonomi fabrikasi dan ereksi, kriteria inspeksi, pasokan tenaga kerja, dan pertimbangan desain seperti kelelahan, ukuran dan jenis sambungan, kontinuitas pembingkaian, penggunaan kembali, dan pemeliharaan.
Sambungan yang dibaut harus aman dan mampu menahan berbagai beban kerja tanpa selip atau delaminasi. Hal ini dapat dicapai dengan menentukan gaya klem berdasarkan perpanjangan sebenarnya dari baut selama pemasangan. Ini adalah metode yang paling akurat, jadi para insinyur lebih suka menggunakan ini daripada metode lain seperti torsi atau putaran mur. Ini juga memastikan proses pemasangan yang lebih konsisten, yang dapat mengurangi masalah sambungan baut seiring waktu.